RELEVANSI ANTARA EKONOMI ISLAM DAN ETIKA BISNIS
Oleh : Hendra Safri (Dosen Febi IAIN Palopo)
Proses
Transaksi Jual Beli merupakan aktivitas perekonomian yang pada umumnya dapat
kita jumpai disetiap negara di dunia, kegiatan ini berlangsung untuk pemenuhan
kebutuhan manusia akan sandang, pangan, dan papan, seperti yang dikemukakan
oleh Abraham Maslow seorang pakar psikologi dari Amerika Serikat yang menggambarkan
Kebutuhan Manusia yang terdiri dari 5 Tingkatan yaitu : Kebutuhan Fisiologis,
Kebutuhan Keamanan, Kebutuhan Rasa Memiliki dan Sosial, Kebutuhan Harga Diri,
dan Kebutuhan Aktualisasi Diri, sedangkan menurut Imam Al Ghazali bahwa
Kebutuhan merupakan keinginan manusia untuk memiliki sesuatu yang diperlukan
untuk menunjang kehidupan dan memenuhi misinya, yaitu memenuhi tugas sebagai
hamba Allah dengan ibadah yang maksimal.
Dalam
Aktivitas Jual Beli di Masyarakat sering dijumpai beberapa masalah diantaranya,
Penipuan, dan Sabotase Produk, hal ini dapat merugikan banyak pihak terutama Masyarakat
kecil, yang di dominasi oleh mereka yang berpenghasilan rendah. dalam pandangan
Ekonomi, masalah seperti ini merupakan sebuah Pelanggaran Etika Bisnis, dalam
tulisan ini ada beberapa poin menurut Ekonomi Islam dan Etika Bisnis yang perlu
diperhatikan dalam proses Jual Beli, dan Relevansi antara Etika Bisnis dan
Ekonomi Islam.
Ekonomi Islam merujuk pada sistem ekonomi
yang didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam, yang termuat dalam
Al-Qur'an, Hadis, dan ijtihad para ulama. Tujuan utama dari ekonomi Islam
adalah untuk mencapai kesejahteraan materiil dan spiritual bagi umat manusia
dengan mengedepankan keadilan sosial dan pemerataan kekayaan. Beberapa prinsip
dasar ekonomi Islam antara lain:
a. Larangan
Riba
b. Zakat
dan Sedekah
c. Larangan
Gharar dan Maysir
d. Kejujuran
dan Keadilan
a. Kejujuran
dan Transparansi
b. Keadilan
dalam Transaksi
c. Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan
d. Larangan
terhadap Praktik Tidak Etis
Ekonomi Islam dan
etika bisnis memiliki relevansi yang sangat kuat satu sama lain karena keduanya
bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan berkelanjutan. Beberapa
alasan mengapa keduanya relevan antara lain:
a. Mendorong
Keadilan Sosial
b. Mengurangi
Ketidakadilan dalam Bisnis
c. Keberlanjutan
Bisnis
d. Peningkatan
Kepercayaan Publik
Ekonomi Islam dan
etika bisnis memiliki relevansi yang sangat besar dalam membentuk sistem
ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Keduanya menekankan pentingnya
kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial dalam aktivitas bisnis, serta
berusaha menciptakan kesejahteraan yang merata. Walaupun ada tantangan dalam
implementasinya, prinsip-prinsip ini tetap memberikan landasan yang kuat untuk
membangun sistem ekonomi yang lebih etis dan berkeadilan di dunia modern.
REFERENSI :
Al-Qur'an
Surah Al-Baqarah (2:275-279). Tentang
larangan riba dan pentingnya transaksi yang adil.
Surah At-Tawbah (9:60). Tentang zakat
sebagai instrumen distribusi kekayaan.
Hadis Nabi Muhammad SAW. Banyak hadis
yang berbicara tentang etika bisnis, seperti kejujuran dalam transaksi dan
larangan penipuan.
Al-Raee, Ahmad.
Islamic Economics: A Short History.
Islamic Research Institute, 2017.
Visser, Hans.
Islamic Finance: Principles and
Practice. Edward Elgar Publishing, 2009.
Moten, Abdul Rashid.
Business Ethics: A Muslim
Perspective. Springer, 2015.
Al-Mazrouei, Abdulaziz A.
Islamic Business Ethics. Palgrave
Macmillan, 2014.
0 Komentar